Mudik Mempererat Tali Persatuan.

Badung, BALI, SILIWANGINEWS.NET ====
Setiap Ramadhan tiba, bangsa ini , terutama yang beragama Islam akan disemarakkan dengan beragam aktivitas. aktivitas utama adalah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh yang sesaat lagi akan berakhir.

Disamping kekhusyukan melaksanakan ibadah puasa , sangat terasa juga kesemarakan di masjid maupun mushola di padati para jemaah.

Penjual makanan dan minuman muncul di pinggir jalan yang ramai dan juga ada pembagian takjil gratis. Begitu pula rumah makan banyak melayani kegiatan buka puasa bersama.

Aktivitas Yang tidak kalah hebohnya yaitu Pulang Kampung yang lebih populer disebut ,mudik.

Bagi umat Islam di Indonesia, mudik merupakan aktivitas kolektif menjelang idul Fitri.

Justru aktivitas mudik membuat suasana lebih semarak serta meriah .

Pererat Persatuan.

Ketika mudik ke kota asal atau ke Kampung halaman itu dijadikan ajang silaturahim, menurut Krisna Andika Kapenum Skomen dan M Anwar Robi Aspers Kasmen Kasmen Ugrasena Bali , ketika itulah terjadi interaksi sosial yang sangat tinggi nilai dan maknanya.

Interaksi sosial itu berupaya saling maaf memaafkan dan saling melupakan peristiwa peristiwa yang sebelumnya.

Sitam dan Paiman yang merupakan bagian dari manajemen Monumen Perjuangan Bangsal ( MPB) menambahkan dengan mudik atau pulang kampung, yang kemudian diisi dengan saling silahturahim, saling maaf memaafkan, akan saling membebaskan diri rasa bersalah dan langkah membangun suasana baru .

Mudik juga akan saling memperkuat tali persaudaraan antar sesama .

Terlepas dari semua itu, aktifitas mudik. menurut Krisna Gunarta Ketua Korp Menwa Indonesia kabupaten Badung, mudik mempunyai makna serta nilai yang tak kalah besar artinya.

Mudik sesungguhnya bisa dijadikan ajang untuk kembali merenung tentang siapa , dari mana dan bagaimana kita sejatinya.

Dengan kembali bercermin atau berintrospeksi diri melihat tentang siapa, dari mana dan kita, maka kita akan menemukan lagi jati diri yang sesungguhnya.

Kesadaran akan jati diriini membuat kita bisa menghindar dari keangkuhan atau kesombongan.

Dan, yang terpenting lagi, kesadaran untuk menjaga keutuhan bangsa NKRI berdasarkan Pancasila.
( Release MPB).

Martika Edison siliwanginews.net

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan