Kualitas Buruk Proyek Talud Jembatan Bukit Kaciak, Pemerintah Nagari Sungai Liku Pelangai Dituding Lalai

Pesisir Selatan –  SILIWANGINEWS.NET ===  Proyek pembangunan talud Jembatan Bukit Kaciak di Kampung Sungai Liku Tangah, Nagari Sungai Liku Pelangai, yang sepenuhnya dibiayai dari dana nagari sebesar Rp224 juta, kini menuai kritik tajam dari masyarakat setempat.

Warga menuding pemerintah nagari lalai dalam memastikan kualitas konstruksi, setelah sejumlah bagian talud tampak ambles sebelum proyek benar-benar rampung.

Kekecewaan warga semakin menjadi ketika mendapati gorong-gorong yang dipasang di sekitar talud terlihat asal-asalan dan tidak sesuai standar teknis.

Beberapa gorong-gorong bahkan terbenam ke dalam aliran sungai, menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah nagari hanya sekadar memenuhi syarat administratif tanpa memikirkan dampak jangka panjang.

Situasi ini memperkuat dugaan warga bahwa pemerintah nagari tidak menjalankan perannya dengan benar dalam mengawasi pelaksanaan proyek ini.

“Dana desa yang cukup besar telah dihabiskan, tetapi kualitasnya sangat mengecewakan. Pemerintah nagari harusnya mengawasi dengan ketat, bukan sekadar menyerahkan proyek tanpa pengawasan yang jelas,” ungkap salah satu warga yang geram dengan kondisi ini.

Warga semakin curiga bahwa pemerintah nagari sengaja menghemat biaya proyek dengan mengorbankan kualitas talud, demi menekan pengeluaran tanpa memikirkan keamanan warga.

Kejanggalan ini memicu kemarahan masyarakat, yang merasa dana nagari digunakan secara tidak bertanggung jawab. Mereka mempertanyakan di mana letak fungsi pengawasan pemerintah nagari terhadap kualitas proyek yang dibiayai dari uang rakyat.

Saat dimintai konfirmasi, seorang staf pemerintah nagari hanya menyatakan bahwa proyek masih dalam tahap pengerjaan, namun tidak mampu memberikan penjelasan terkait kekhawatiran warga atas kualitas konstruksi.

Pernyataan ini semakin memperuncing kecurigaan warga terhadap keterlibatan pemerintah nagari dalam melindungi pelaksana proyek yang lalai.

“Kami hanya ingin transparansi dan kualitas yang baik dari proyek ini. Jika pemerintah nagari tidak bisa memastikan itu, berarti ada yang salah dalam pengelolaan dana desa,” ujar perwakilan Warga Peduli Ranpes yang ikut mengawasi pembangunan.

Keadaan ini telah membuat warga berencana membawa kasus ini ke ranah hukum sebagai bentuk protes atas apa yang mereka nilai sebagai penyalahgunaan dana nagari dan pengabaian keselamatan warga.

Adi Kampai siliwanginews.net

Martika Edison

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan