ALIANSI ULAMA & TOKOH JABAR MENYAMPAIKAN PEPELING
Untuk Gubernur & Wakil Gubernur Terpilih

BANDUNG, SILIWANGINEWS.NET === Sejumlah 28 orang delegasi Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar hadir dalam audiensi selama dua jam lebih dimulai bada Asyar sampai menjelang Magrib dengan Pimpinan DPRD Jabar diterima Ketua DPRD Provinsi Jabar Dr. Buky Wibawa, M.Si di dampingi Wakil Ketua I Iwan Suryawan, S.Sos dan Wakil Ketua IV Acep Jamaludin, S.Hum di ruangan Bamus DPRD Jabar pada hari Rabu 18 Desember 2024/ 16 Jumadal Akhirah 1446 H. Setelah Kang UAS ( Kang Ustadz Asep Syaripudin ) selaku Koordinator menyampaikan pengantar, perwakilan para ulama dan tokoh yang berbicara adalah :
▪️Dr. KH. Nandang Koswara, MPd (Ketua Syarikat Islam Jabar)
▪️Dr. KH. Ahmad Rofi’i, Lc, MPd (Pimpinan Ponpes Al I’tishom Karawang)
▪️KH. Muhammad Syarif Hidayat (Pimpinan Ponpes Al Hasan Ciamis & Ketua HAMIDA Jabar)
▪️Bang Damin Sada (Ketua Jawara Jaga Kampung Bekasi)
▪️KH. Nurul Mubin (Pimpinan Ponpes An Najiyah Tasikmalaya & Ketua Mahkamah Front DPD FPI Jabar)
▪️KH. Cecep Abdul Halim Musaddad, Lc (Pimpinan Ponpes Darussalam Wanaraja Garut)
▪️Dr. KH Saepul Islam Mubarok, Lc, M.Ag (Pimpinan Pesantren Maqdis)
▪️Ucin Herfin, SPd, MPd (Ketua PW Hizbul Wathan Jabar)
▪️Dr. Memet Hakim (Penasehat APIB)
▪️Hidayatullah, MAg (Ketua PW Hidayatullah Jabar)
▪️Ir. Abdullah Su’aib, MM (Ketua FSOI Jabar) .

Beberapa pesan penting yang disampaikan perwakilan ulama dan tokoh Jabar tersebut antara lain menyangkut hubungan Sunda dan Islam yang sudah menjadi ruh jatidiri Ki Sunda dari generasi ke generasi. Hal inilah yang harus dirawat dan dilestarikan serta dikuatkan melalui kebijakan politik pemerintah provinsi Jawa Barat.

Mereka menyampaikan pula harapannya agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat disebakan praktek tradisi dan ritus Sunda Wiwitan yang bertentangan dengan Syariah Islam. Hal ini menjadi tanggungjawab ulama dan tokoh bersama DPRD Jabar untuk menjaga Akidah umat islam di Jawa Barat. Dengan demikian, Jawa Barat akan menjadi negeri yang berkah, gemah ripah repeh rapih serta mendapatkan maghfirah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dalam kesempatan itu, Kang UAS (Ustadz Asep Syaripudin) selaku Koordinator Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar membacakan sekaligus menyerahkan naskah Pepeling (Tadzkirah) kepada Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih tahun 2025-2030 melalui Ketua DPRD Provinsi Jabar Dr. Buky Wibawa, M.Si di dampingi Wakil Ketua I Iwan Suryawan, S.Sos dan Wakil Ketua IV Acep Jamaludin, S.Hum di ruangan Bamus DPRD Jabar pada hari Rabu 18 Desember 2024/ 16 Jumadal Akhirah 1446 H

 

PEPELING (TADZKIRAH) ULAMA & TOKOH JABAR
kepada Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih
Periode tahun 2025 – 2030

Bismillahirrahmanirrahiim
Asyhadu allaa ilaaha illallah wa ashadu anna Muhammadar rasulullah
Amma Ba’du

Islam memiliki sejarah yang panjang dan kaya di Tatar Sunda. Yang mencerminkan proses alkulturasi budaya dan islamisasi antara Islam dengan tradisi dan adat Sunda. Sehingga Identitas “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” menjadi cerminan dari keberhasilan proses Islamisasi ini, yang hingga kini masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Tatar Sunda

Kaum Muslimin etnis Sunda di Jawa Barat menerima identitas Islam dan Sunda sebagai dua eksistensi yang saling mengisi satu sama lain. Islam menjadi bagian dari identitas Sunda. Islam Nyunda, Sunda Ngislam. Sunda dengan Islam merupakan dua hal yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya.

Adalah ungkapan yang penuh makna , bahwa “ngalangkungan Islam Sunda nanjung, ngalangkungan Sunda Islam wuwuh tetep agung” (melalui Islam, Sunda berwibawa, melalui Sunda, Islam tetap agung). Artinya sebagai gambaran bahwa antara Islam dan Sunda memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Dalam realitas kehidupan masyarakat Sunda, akan terasa heran, apabila ada orang Sunda beragama selain Islam. Sunda telah sejak lama ‘branded’ dengan Islam.

Maka, “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” (Mang Endang Saefudin Anshary dalam acara Riungan Masyarakat Sunda di Bandung, 1967, Kang Ajip Rosidi,2010) sudah menjadi ruhiah jatidiri Ki Sunda era Islamisasi yang akan “mawa Raharja Dunya Akheratna”, sebagaimana masyarakat etnis Minang dengan adagiumnya “Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah”.

Dengan demikian, kami kalangan ULAMA & TOKOH Islam Jawa Barat, memberikan tadzkirah
1. Bahwa Gubernur sebagai pemimpin masyarakat khususnya di Jawa Barat yang mayoritas etnis Sunda senantiasa mengayomi keimanan dan ketaqwaan rakyatnya yang muslim dengan bimbingan para Ulama.

2. Bahwa ekspresi jatidiri Sunda di Tatar Sunda, Jawa Barat dengan adagium “ silih asah, silih asih, silih asuh,” sejatinya telah mendapat celupan (sibghah) nilai spiritualitas wahyu (al Quran) dengan nilai-nilai akhlaqul karimah dalam islam yang sudah dijalankan sebagai ‘living al Quran’ berabad-abad lamanya;

3. Bahwa DPRD Jawa Barat sebagai representasi aspirasi dan keyakinan mayoritas masyarakat Jawa Barat, dengan etnis Sunda muslim berkomitmen memperkuat jatidiri Ki Sunda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala; yang menghargai perbedaan, namun bersifat seperti “lebah madu“ yang berprinsip “moal usik mun teu diosok-osok“; bahkan sebaliknya memberikan faedah dengan madunya dan sengatan serumnya menjadi obat.

4. Bahwa kami Ulama dan Tokoh umat Islam di Jawa Barat senantiasa akan mengawal setiap kebijakan politik kebudayaan dan keagamaan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar selaras dengan prinsip-prinsip dan nilai—nilai Islam dan nilai-nilai kesundaan yang telah menjadi identitas yang berpadu-padan sehingga selaras dan harmonis mewujudkan Jawa Barat Berkah, Thoyyibah, wa robbun Ghofur dengan Syariah.

 

Nara Hubung : Luki Sambas HP.0811227505

 

H.OCID siliwanginews.net

Martika Edison

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan