IKASSBA ( Ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Bandung) Gelar BAKSOS RAMADHAN 1446 H.

 

IKASSBA ( Ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Bandung) Gelar BAKSOS RAMADHAN 1446 H.

BANDUNG, SILIWANGINEWS.NET === IKASSBA ( ikatan Alumni SMEA/SMK Negeri 1 Bandung) menggelar BAKSOS RAMADHAN 1446 H/ 2025 pada hari Minggu, 23 Maret 2025, bertempat di campus LP3i, jalan Pahlawan no. 59, Bandung.

Adapun rangkaian acaranya antara lain : Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Pemasaran Wastukancana Tiga Sejahtera ( KPW3S), Musyawarah AD/ART IKASSBA, Serah terima Jabatan dari pengurus lama ke pengurus yang baru, Penyerahan Baksos berupa bantuan dana tunai kepada para alumni SMEA N 1 Bandung sebanyak 55 orang, ditutup dengan Buka puasa bersama.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus IKASSBA , pengurus koperasi KPW3S, para koordinator lintas angkatan, perwakilan alumni lintas angkatan , penerima baksos, serta tamu undangan lainnya.

Hasil RAT KPW3S adalah pengangkatan dan Serah Terima Jabatan dari pengurus lama periode 2022 – 2025 dengan ketua Herman Hendarin kepada pengurus baru periode 2025 – 2028 dengan ketua Pupu Pujiawati, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :

*SUSUNAN PENGURUS DAN PENGAWAS KPW3S* *Periode 2022 – 2025*

Pengurus
Ketua : Pupu Pujiawati
Wakil Ketua : Ratma Budi
Sekretaris. : Kusrini Tantina Aziz
Bendahara 1: Hetty Tjahyati SS
Bendahara 2: Nova Andriani
Marketing 1 : Endar Suhendar
Marketing 2 : Devi Avianty

Pengawas
Hetty Rachmawati
Entis Sutisna
Herman Hendarin.

Musyawarah Anggota luar biasa pembahasan AD/ART IKASSBA, dengan keputusan :
1.Masa bakti dari lima ( 5 ) tahun berubah menjadi empat (4) tahun

2.Perubahan Lambang / Logo IKASSBA berupa kepala manusia yang semula berwana hitam menjadi biru.

Ranu Miharja SH, MH. , alumni 1980 , dalam kesempatan ini memberikan pencerahan ” Tujuan IKASSBA sesuai dengan Motto nya IKASSBA untuk kita,
IKASSBA menyatukan kita..

Ikassba milik kita, dari kita, dan oleh kita dikembangkannya.Nanti kalo sudah maju, ini untuk kita semua anggota IKASSBA

Pesan saya , Terus jaga kerukunan , guyub (bergotong royong) Jika ada perbedaan pendapat , jangan diperuncing karena ini justru merupakan rahmat untuk merukunkan, untuk mengakomodir supaya semua menjadi lebih Rukun dan Guyub, tidak melihat perbedaan yunior ato lebih senior “, Ungkapnya.

Lies Kurniaty siliwanginews.net