Harmoni Budaya Sunda dan Syariat Islam: Menelisir Peran, Kiprah dan Karya Besar Usep Romli HM.

Oleh : Holil Aksan Umarzen
Ketum PM Gatra, Paguyuban Masyarakat Garut Utara.

Pendahuluan

Budaya Sunda adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang kaya akan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai moral yang luhur. Pelestarian budaya ini sangat penting sebagai bagian dari identitas bangsa, tetapi harus tetap berlandaskan prinsip-prinsip syariat Islam agar tidak menyimpang dari ajaran tauhid.

Dalam konteks ini, sosok Usep Romli muncul sebagai tokoh inspiratif yang menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pengamalan syariat Islam dapat berjalan secara bersamaan, saling memperkuat, dan memberi manfaat besar bagi masyarakat. Kiprah dan karya besar Usep Romli menjadi teladan bahwa keberanian, koprah, dan keselamatan iman harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap langkah pelestarian budaya.

Peran Usep Romli dalam Memperjuangkan Budaya dan Iman

Usep Romli adalah tokoh yang sangat berpengaruh di tanah Pasundan, khususnya di Garut. Ia dikenal sebagai sastrawan, wartawan, aktifis pendidikan, dan tokoh budaya yang gigih memperjuangkan kekayaan tradisi Sunda. Ia selalu mengedepankan bahwa pelestarian budaya harus dilakukan dengan penuh koprah—kepedulian dan tanggung jawab—serta berlandaskan prinsip keislaman.

Sebagai tokoh yang teguh memegang prinsip tauhid, Usep Romli menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak boleh mengorbankan keselamatan iman. Ia mengingatkan bahwa tradisi harus menjadi media untuk memperkuat keimanan umat, bukan malah sebaliknya. Dalam setiap kiprahnya, Usep Romli selalu menegaskan bahwa keberanian dan koprah (kepedulian) terhadap budaya harus disertai dengan keselamatan dari sudut pandang keimanan. Ia menunjukkan bahwa keberanian dan keikhlasan adalah bagian dari jihad terbesar dalam kehidupan bermasyarakat.

Karya Besar Usep Romli

Usep Romli telah meninggalkan jejak karya besar yang menginspirasi banyak orang, baik di bidang sastra, pendidikan, maupun pelestarian budaya. Beberapa karya terkenalnya meliputi:

Buku-buku sastra dan cerita anak* seperti *”Si Ujang Anak Peladang” (1973), yang mengandung pesan moral dan budaya Sunda yang kental.
Karya sastra dan puisi* seperti *”Pahlawan-pahlawan Hutan Jati” (1974), yang menegaskan pentingnya keberanian dan semangat perjuangan.
Karya sejarah dan budaya* seperti *”Bentang Pasantren” (1983), yang menggambarkan keindahan dan kedalaman tradisi pesantren dalam budaya Sunda.
Karya keagamaan dan dakwah** yang menegaskan bahwa pelestarian budaya harus sejalan dengan prinsip tauhid dan keimanan, serta menegakkan keadilan sosial.

Selain karya tertulis, Usep Romli aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, membangun kesadaran akan pentingnya menjaga warisan budaya sekaligus memperkuat keimanan masyarakat.

Kiprah dan Kontribusi Usep Romli

Kiprah Usep Romli dalam memperjuangkan budaya Sunda dan keislaman sangat luas. Ia aktif sebagai tokoh yang memperjuangkan pelestarian sastra dan budaya Sunda, sekaligus mengedukasi masyarakat agar selalu berpegang teguh pada prinsip keimanan. Ia juga aktif di organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, sebagai bagian dari konsistensinya dalam memperjuangkan nilai keislaman dan budaya Sunda. Ia selalu menekankan bahwa pelestarian budaya harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berlandaskan prinsip keimanan.

Selain itu, Usep Romli pernah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan yang bertujuan membangun karakter bangsa yang beriman dan berbudaya. Ia mengingatkan bahwa keberanian dan keikhlasan adalah kunci utama menjaga harmoni antara budaya dan syariat Islam.

Kesan dan Inspirasi

Karya besar dan kiprah Usep Romli menjadi inspirasi bagi para penggiat budaya dan tokoh agama. Ia menunjukkan bahwa keberanian, koprah, dan keselamatan iman harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap upaya pelestarian budaya. Ia membuktikan bahwa budaya Sunda yang kaya akan tradisi dan nilai moral dapat dipertahankan secara bertanggung jawab dan berlandaskan prinsip keislaman.

Semangat dan dedikasi Usep Romli mengajarkan kita bahwa pelestarian budaya bukan sekadar mempertahankan bentuk, tetapi juga menjaga ruh dan moralitasnya agar tetap sesuai syariat Islam. Ia adalah contoh nyata bahwa keberanian dan keikhlasan adalah fondasi utama dalam membangun harmoni budaya dan iman.

Penutup

Usep Romli adalah tokoh yang membuktikan bahwa pelestarian budaya Sunda dan pengamalan syariat Islam dapat berjalan bersamaan, saling memperkuat, dan membawa keberkahan. Kiprah, karya besar, serta keberanian beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga tradisi dengan penuh koprah dan keselamatan iman.

Mari kita teladani semangat Usep Romli dalam memperjuangkan budaya dan keimanan, agar harmoni antara keduanya dapat terus terjaga demi keberkahan bangsa dan agama.

Daftar Pustaka / Referensi

Wikipedia Indonesia. (2023). Usep Romli. Diakses dari: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usep_Romli

Al-Qaradawi, Yusuf. (1994). Fiqh al-Awlawiyyat. Beirut: Dar al-Fikr.

Soeharto, A. (2000). Budaya Lokal dan Pembangunan Nasional. Bandung: Pustaka Setia.

Karya-karya sastra Usep Romli: “Si Ujang Anak Peladang”, “Pahlawan-pahlawan Hutan Jati”, “Bentang Pasantren”.

 

Martika Edison siliwanginews.net

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan