Jum’at Berkah

Renungan ”

Kisah Kehormatan dari Tanah Suci Makkah: Keabadian dan Karomah Wali Allah

Ditulis: Holil Aksan Umarzen
Saksi Peristiwa dan Pembawa Keranda Jenazah Wali Allah Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki.

 

Jejak Peristiwa

Di bumi suci Makkah, Allah SWT menegaskan kekuasaan-Nya melalui keajaiban dan tanda-tanda yang menggetarkan hati kaum mukmin. Salah satu fenomena luar biasa adalah keabadian jenazah para wali Allah yang dimakamkan di tanah haram ini. Kejadian ini bukan sekadar keajaiban fisik, melainkan bukti bahwa Allah SWT terus melindungi kekasih-kekasih-Nya yang berjuang di jalan kebenaran.

Profil dan Kontribusi Ulama: Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki

Latar Belakang dan Keilmuan

Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki lahir di Makkah tahun 1944. Beliau adalah keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Al Hasan, seorang ulama besar dan guru hadis di Universitas Ummul Qurra serta di berbagai universitas di Arab Saudi. Hafal seluruh Al-Qur’an 30 juz sejak usia dini, dan sanad keilmuannya bersambung langsung kepada Rasulullah SAW.

Perjuangan dan Pengajaran

Karena akidah dan manhaj beliau yang bersumber dari sanad dan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, beliau mengalami diskriminasi dan pelarangan. Beliau dikucilkan dari mengajar di Masjidil Haram, kitab-kitabnya dilarang, gelar profesornya dicabut, dan paspor serta hak keluar negeri ditahan. Meski begitu, beliau tetap produktif menulis dan membangun pusat kajian sebagai pusat dakwah ulama Ahlussunnah dunia.

Sumber Referensi

Fatwa Syech Abdul Aziz bin Baz, No. 86 11/11/1401-H
Kitab Hiwar Ma’a Almaliki fi Raddi Munkaraatihi Wa Dhalaalatihi oleh Syech Abdullah bin Sulaiman al-Manni
‘Mafahim Yujibu an-Tusahhah’ karya beliau

Melawan Fitnah dan Membangun Kebenaran

Beliau pernah meminta tabayyun kepada Kerajaan Arab Saudi dan ulama besar. Dalam acara yang disiarkan langsung oleh televisi Timur Tengah, kaum Wahabi tidak mampu membantah argumen beliau yang didukung oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Akhirnya, pencekalan beliau dicabut dan nama baiknya dipulihkan.

Fenomena Keabadian dan Karomah: Jenazah yang Tetap Utuh dan Berbau Harum

Kondisi Makam dan Keajaiban
Setelah wafat pada malam Jum’at, 15 Ramadhan 1425 H / 29 Oktober 2004, jenazah Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki dimakamkan di Pemakaman Ma’la, di samping makam Sayyidati Khadijah, istri Nabi SAW. Menurut aturan kerajaan, setiap makam harus dibongkar setelah satu tahun, namun selama proses pemindahan tahun 2005 dan seterusnya, kondisi jasad beliau tetap utuh dan berbau harum. Bahkan, selama tiga kali usaha pemindahan, kondisi jenazah tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan tetap mengeluarkan aroma wangi yang sangat khas.

Pengalaman Pribadi Saya, Ikut mengusung Keranda dari Mesjidil Harom ke Maala.

Sebagai saksi langsung, saya merasa sangat terhormat dan penuh haru menyaksikan momen ini. Pada saat itu, suasana di Masjidil Haram sangat penuh sesak usai sholat Isya. Di tengah suasana yang khidmat, saat akan melaksanakan Shalat Jenajah tiba-tiba turun gerimis hujan dan suara ribuan jemaah yang meneriakan “Sayyid… Sayyid…” dengan suara haru dan kesedihan. Saya tersentak dan yakin bahwa yang sedang disalatkan adalah Wali Allah, Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki.

Saya berlari ke Babul Ma’la untuk menyaksikan langsung proses pengangkatan jenazah. Keranda beliau yang dibawa oleh tentara kerajaan Saudi dan didampingi putranya, Sayyid Ahmad, disambut dan diiringi oleh ribuan umat yang membacakan solawat dan doa penuh haru. Dengan penuh kekhidmatan dan perjuangan, saya ikut menjadi salah satu pembawa keranda berselimut surban hijau, di tengah ribuan mata yang menyaksikan dari jauh.

Perjalanan dari Masjidil Haram ke Makam Ma’la penuh dengan doa, ratapan, dan haru. Ribuan umat dan ulama berjalan beriringan, penuh kekhidmatan, menyambut kekasih Allah yang kembali ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sampai di Ma’la, suasana semakin khidmat, doa-doa dipanjatkan, dan air mata haru mengalir sebagai ungkapan rasa kehilangan dan syukur.

Penutup
Kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Melindungi mereka yang ikhlas berjuang di jalan-Nya. Fenomena keabadian dan karomah para wali Allah ini, sekaligus pengalaman pribadi penuh haru yang saya alami, menjadi pelajaran berharga tentang kekuatan iman, keikhlasan, dan pengorbanan. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

doa :

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh, ampunilah kami dan kaum mukminin, berikanlah kami akhir kehidupan yang baik.

Ya Allah, muliakankan dan tinggikan derajatnya wali-wali-Mu yang shaleh. Tuntunlah kami ke jalan yang Engkau ridai, wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

 

Martika Edison siliwanginews.net

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan