“PERADABAN MANUSIA BALI DI TENGAH GEMPURAN DAN GELOMBANG REFORMASI MODERN.”.
_(Masih Bertahankah Kejiwaan Manusia Bali Dilihat Dari Perspektif Nilai-Nilai Tradisi Dan Spiritual)_
Dari sudut pandang nilai tradisi, kejiwaan manusia Bali dipengaruhi oleh kekuatan adat dan budaya yang kokoh, mengingat Bali dikenal dengan kekayaan adat dan budayanya. Nilai-nilai seperti Tri Hita Karana masih sangat dihormati dan dijunjung tinggi. Sehingga muncul pertanyaan menarik tentang bagaimana nilai-nilai ini bisa tetap dipertahankan di tengah arus modernisasi. Sebagaimana kita ketahui, modernisasi adalah proses di mana masyarakat bertransformasi dari gaya hidup tradisional ke gaya hidup yang lebih modern. Proses ini ditandai oleh berbagai perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk teknologi, ekonomi, sosial, politik, pola pikir, dan budaya.
Upacara dan ritual keagamaan masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi spiritual dan keagamaan tetap memegang peranan penting dalam kepribadian orang Bali. Kearifan lokal dan seni tradisional Bali masih terus dilestarikan dan dikenal oleh banyak orang. Hal ini mungkin menjadi indikator bahwa kejiwaan manusia Bali tetap erat kaitannya dengan warisan budaya mereka.
Dalam kerangka spiritual dan modernisasi, kejiwaan manusia Bali mungkin mengalami perubahan dalam pandangan mereka terhadap spiritualitas akibat arus modernisasi. Pertanyaan menarik muncul tentang cara mereka menyatukan nilai-nilai spiritual Hindu dengan tuntutan kehidupan masa kini. Pendidikan dan Pengetahuan, Pendidikan mengenai agama Hindu dan nilai-nilai spiritual akan menjadi lebih terorganisir dan sistematis, sehingga generasi muda Bali dapat memahami serta mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan modern. Adanya usaha untuk mengubah dan mengembangkan nilai-nilai spiritual Hindu agar dapat menanggapi tantangan zaman modern, seperti isu lingkungan, teknologi, dan globalisasi.
Berbagai Tantangan dan peluang yang akan dihadapi meliputi gempuran modernisasi, arus modernisasi berpotensi mengubah secara signifikan nilai-nilai dan pola hidup masyarakat Bali. Tantangannya adalah bagaimana menyeimbangkan antara kemajuan modern dan pelestarian nilai-nilai tradisional. Gelombang Reformasi: Perubahan di berbagai sektor dapat menghasilkan transformasi besar dalam struktur sosial dan norma-norma masyarakat. Reformasi ini memiliki potensi untuk digunakan dalam memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali, sehingga menjadi peluang yang penting. Keseimbangan dan harmoni bisa menjadi kunci keberlanjutan kejiwaan manusia Bali, yang terletak pada kemampuan menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernisasi. Untuk memahami keberlangsungan kejiwaan manusia Bali, penting diketahui bahwa kebudayaan bersifat dinamis dan selalu menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman. Pertanyaan yang menarik adalah bagaimana masyarakat Bali mampu terus melestarikan dan mengembangkan keunikan budaya mereka di tengah perkembangan zaman.
*Ditulis Oleh:* Krisna Andika S,Hum yang saat ini sedang menempuh S2 Kajian Budaya di Universitas Udayana
[19/5 20:14] Aji Bagus Ngurah Rai 2: *Profil Penulis:*
1. Nama Lengkap : Krisna Andika
2. Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja, 19 Mei 1996
3. Alamat : Banjar Dinas Timur Jalan Desa Pegayaman, Buleleng
4. Riwayat Pendidikan :
• MI Miftahul Ulum Desa Pegayaman tahun : 2011
• SMP Muhammadiyah 1 Denpasar tahun : 2014
• SMA Muhammadiyah 1 Denpasar tahun : 2017
• S1 Sejarah Universitas Udayana tahun : 2024
• S2 Kajian Budaya Universitas Udayana – Mahasiswa Aktif
5. Nama Organisasi yang pernah ditekuni:
• Resimen Mahasiswa (Menwa)
• Korps Menwa Ugracena Bali
• Forum Koordinasi Pencarian dan Pertolongan Daerah (FKP3D
• FBN RI Bali
6. Pekerjaan : Mahasiswa, Guru Extra.