“SARASEHAN HUT MENWA MAHAWARMAN KE-66, MENDIKTI DORONG RESIMEN MAHASISWA JADI GARDA DIGITAL MENUJU INDONESIA EMAS 2025”

“SARASEHAN HUT MENWA MAHAWARMAN KE-66
“ MENDIKTI DORONG RESIMEN MAHASISWA JADI GARDA DIGITAL MENUJU INDONESIA EMAS 2025”Mendikti Dorong Menwa Jadi Garda Karakter Digital Menuju Indonesia Emas 2045.
Bandung, 28 Juni 2025 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan mendorong Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman untuk tampil sebagai aktor strategis dalam pembentukan karakter generasi muda di era digital. Seruan tersebut disampaikan dalam Sarasehan Resimen Mahasiswa (Menwa) Katalis Indonesia Emas 2045 yang digelar di PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung.
Peran Menwa dalam menjawab tantangan revolusi industri dan transformasi sosial. “Kepemimpinan transformatif bukan sekadar memberi perintah, tapi membentuk karakter, menginspirasi, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab,” tegasnya.
“Menwa harus menjadi laboratorium kepemimpinan berbasis nilai kebangsaan, dan mitra utama dalam program-program pengabdian masyarakat seperti PPK Ormawa dan KKN Kebangsaan.”
Selain itu, Narasumber PTDI memaparkan bahwa dunia kerja kini menuntut adaptasi cepat, kolaborasi lintas disiplin, dan kecakapan digital.
“Kita hidup di tengah disrupsi. Dunia industri tak lagi hanya soal mesin, tapi soal data, AI, IoT, dan otomatisasi. Menwa harus tampil sebagai pemuda tangguh yang tak hanya berkarakter, tapi juga future-ready—memiliki literasi digital, daya saing global, dan kemampuan problem solving di era Industri 4.0.” Tegas Direktur Utama PTDI, Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Gita Amperiawan, M.Sc,
Sarasehan ini juga menghadirkan perspektif keamanan nasional dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang diwakili oleh Brigjen TNI Bondan Widiawan, S.Kom., M.Si., CEH., ECIH, selaku Staf Ahli Kepala Bidang Siber dan Sandi Negara. Ia mengingatkan bahwa ancaman terhadap negara kini lebih banyak datang dari dunia maya.
“Perang di era digital bukan lagi soal senjata, tapi soal pikiran. Disinformasi dan propaganda menggerus kepercayaan, memecah persatuan, dan mengancam kedaulatan bangsa,” ujarnya lantang.
Ia mendorong agar Menwa trut membangun ketangguhan nasional melalui literasi digital dan edukasi bela negara berbasis dunia siber. Sarasehan ini diikuti 423 orang (150 luring dan 273 daring) dari berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Kalimantan, Riau, Lampung, Bali, Sulawesi utara dan lainnya.
Sementara itu, Drs. Wahyu Mijaya, M.Si, sekaligus senior Menwa Mahawarman yang menjabat sebagaiala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), menutup rangkaian narasi strategis dalam sarasehan ini dengan menegaskan urgensi penguatan jati diri kebangsaan di tengah arus globalisasi.
“Di era post-truth dan budaya instan, generasi muda butuh pegangan moral dan ideologis. Menwa harus menjadi benteng karakter bangsa,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Jawa Barat siap menjadi wilayah penggerak kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan organisasi kepemudaan seperti Menwa.
Sarasehan ini dihadiri oleh Ketua Umum Korps Menwa Indonesia, Aster Pangdam III/Siliwangi, Sesko TNI, Para Pimpinan Perguruan Tinggi, dan menjadi forum konsolidasi nasional untuk menghidupkan kembali semangat bela negara dan kepemimpinan transformatif berbasis karakter.Menwa ditantang untuk tidak sekadar menjadi simbol kedisiplinan kampus, melainkan pelopor perubahan sosial, edukator literasi digital, dan penjaga nilai kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.
Narahubung : Zaenudin MS. (0852-9559-7757)
Tim Humas.
Martika Edison siliwanginews.net
