LEGASI BANGSA

Pahit-getir perjuangan pendiri bangsa senantiasa diikuti nuansa kearifan dan sikap rendah hati. Wawasannya melampaui jaman. Mereka nyaris semuanya _kutu buku_. Erudisi yang luas dan strategis, segala aspek nalar pikir, nuraninya, diejawantahkan untuk NKRI dengan memuliakan kesinambungan sejarah nusantara. Demikian konsensus agung para peletak fondasi bangsa disepakati.

Bung Karno menolak disebut “pencipta” Pancasila, beliau mengaku sekedar sebagai “perumus”. Penolakan ini diulangi lagi di Surabaya dalam suatu pidato 24 Desember 1955. Berkatalah beliau pada waktu itu: _aku tolak dengan tegas ucapan Profesor Notonagoro, bahwa aku adalah “pencipta” Pancasila_ (GEEST-WIL-DAAD, UGM, 19 September 1951). _Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Aku hanya menggali Pancasila dari pada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya, aku gali kembali dan aku sembahkan Pancasila di atas persada bangsa Indonesia kembali.

Aku menggali mutiara… yang tadinya lima mutiara itu cemerlang tetapi oleh karena penjajahan asing yang 350 tahun lamanya terbenam kembali di dalam bumi Indonesia_.

Adalah Mohammad Yamin pertama kali mengusulkan semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika, dipetik dari Kakawin Sutasoma (pupuh 139, bait 5) karangan Mpu Tantular.
( _Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa_
_Bhinnêki rakwa ring apan parwanosen_
_Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal_
_Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa_ )

SALAM PANCASILA🙏🇮🇩

 

disalin oleh; martika edison siliwanginews.net

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan