Peluncuran Buku Catatan Kehidupan Made Nariana , dari Kuli Tinta ke Dunia Olahraga
Badung , BALI, SILIWANGINEWS.NET ===== Selasa 25 Juni 2024 bertempat di Aula KONI Badung, telah dilaksanakan peluncuran buku Perjalanan Seorang Kuli Tinta ke Dunia Olahraga yang ditulis oleh Made Nariana. Dalam acara tersebut nampak hadir Owner Pos Bali, dr. I Gusti Ngurah Oka, kalangan olah raga, dan tokoh tokoh pers.
Buku tersebut menceritakan tentang perjalanan Made Nariana sebagai seorang wartawan. Buku yang sangat ringkas , Padat dan Bernas itu setebal 60 halaman terdiri dari 3 bagian Bagian pertama, catatan ringan kehidupannya, sebagai anak desa anak penjual singkong, karier dalam dunia wartawan dan sebagai ketua KONI Bali dan Badung.
Bagian kedua, rekaman peristiwa, sedangkan bagian ketiga, Kesaksian dan Kenangan diantaranya Widminarko, Tokoh Pers dan Aktivis senior; Gusti Ngurah Artha, Ketua Yayasan Univ Maha Dewa Indonesia; dan Ketua PWI Bali periode 2009-2014, Bagus Ngurah Rai.
Narasumber pada acara tersebut, Bagus Ngurah Rai Mantan Kepala RRI Singaraja menyampaikan ketokohan Made Nariana dalam dunia kewartawanan yang dibesarkan di Bali Post, “Tidak Lupa Kacang Dengan Kulitnya . Hal itu disampaikan jasa Pak Nadha dan Ibu Desak Gede Raka Nadha serta ABG Satria Naradha. Kesuksesan Made Nariana karena disiplin dan pekerja ulet dan cerdas.
Buku yang diluncurkan tersebut setebal 60 halaman, sebagai penyunting Putu Suarthama. Mantan wartawan Tempo ini mengatakan bahwa Made Nariana sempat pesimis ketika akan menulis buku mengingat zaman sekarang, banyak generasi milenial enggan membaca. Mereka lebih senang melihat handphone, membaca berita atau beragam informasi melalui media digital. “Untunglah Pak Nar sepakat dengan saran temannya bahwa pengalaman hidup penting ditulis untuk berbagi, apalagi jika dirasa cukup bermakna bagi kehidupan dan pelajaran bagi sesama”, ungkap adik Kandung Alm. Prof.Dr. Ir. Wayan Windia, SU.
Bagus Ngurah Rai sepakat dengan hal tersebut karena dilansir dari Kompasiana (1/12/23) di Indonesia sendiri , tingkat literasi masyarakat masih sangat rendah, UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu penggunaan Gadget. Faktanya 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget, atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget.
Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Bukan hanya penggunaan Gadget yang berlebihan. Beberapa faktor lainnya seperti akses terbatas ke pendidikan, ekonomi dan kemiskinan, kurangnya fasilitas dan sumber daya, kurangnya minat dan motivasi, keterbatasan bahasa, faktor budaya dan tradisional, kurangnya Pemahaman tentang Pentingnya Pendidikan dan lain-lain menjadikan Indonesia sebagai negara yang minim akan literasi.
(MM) Atnews.
Martika Edison siliwanginews.net