Indonesia Tidak Takut : “Siap Siaga Perang”

Ditulis: Holil Aksan Umarzen
Waketum PP IPHI..Pinisepih MMS (Majelis Musyawarah Sunda)

Dalam menghadapi tantangan geopolitik yang semakin kompleks, Indonesia harus menunjukkan posisinya sebagai negara yang kuat dan berdaulat, serta siap siaga menghadapi berbagai ancaman, termasuk potensi perang. Ketegangan antara negara-negara besar, terutama dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, memberikan dampak langsung pada stabilitas ekonomi dan politik Indonesia. Dalam konteks ini, penting bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan strategi yang jelas dan terarah.

Ancaman Perang Dagang dan Dampaknya

Perang dagang yang berlangsung antara negara-negara besar menciptakan ketidakpastian yang dapat merugikan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebagai negara yang tergantung pada ekspor, Indonesia harus siap menghadapi tantangan ini dengan meningkatkan ketahanan ekonominya. Penurunan ekspor ke Cina dan AS yang mencapai 10% dalam beberapa tahun terakhir memaksa Indonesia untuk beradaptasi dan mengembangkan strategi baru. Kenaikan tarif dan pembatasan perdagangan dapat mengganggu pasar domestik dan memperlambat pertumbuhan ekonomi, yang berpotensi memperburuk kondisi sosial.

Kebijakan Urgensi untuk Mempertahankan Kedaulatan

Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis yang mencakup beberapa aspek penting:

Kebijakan Pertahanan yang Komprehensif: Modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) dan peningkatan keterlibatan masyarakat dalam program bela negara sangat penting. Dengan anggaran pertahanan yang meningkat hingga 10% per tahun, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak takut dalam menghadapi ancaman. Investasi dalam teknologi pertahanan yang modern diperlukan untuk mengantisipasi berbagai jenis ancaman.

Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan: Mengingat ketergantungan Indonesia pada impor pangan, revitalisasi sektor pertanian harus menjadi prioritas. Meningkatkan produktivitas pertanian melalui teknologi dan diversifikasi sumber pangan akan membantu mengurangi risiko krisis pangan dan memastikan kemandirian.

Stabilitas Sosial dan Ekonomi: Membangun program pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia akan mengurangi kesenjangan sosial. Dengan investasi dalam pendidikan dan kesehatan, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan resilient. Data dari BPS menunjukkan bahwa setiap 1% peningkatan dalam anggaran pendidikan dapat menghasilkan peningkatan 0,5% dalam pertumbuhan ekonomi.

Menjadi Negara Non-Blok yang Kuat dan Tak Takut

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara non-blok yang disegani di kancah internasional. Dengan lebih dari 50% penduduknya di bawah usia 30 tahun, Indonesia memiliki tenaga kerja yang dinamis dan inovatif. Menurut World Economic Forum, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030 jika terus melakukan reformasi yang tepat. Selain itu, kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk energi terbarukan, memberikan landasan yang kuat untuk kemandirian ekonomi.

Keragaman budaya dan toleransi masyarakat juga menciptakan stabilitas sosial yang penting dalam mendukung pertumbuhan. Indonesia perlu memanfaatkan kekayaan ini untuk memperkuat posisinya di forum internasional, melakukan diplomasi yang aktif, dan menjalin kerjasama dengan negara-negara lain.

Langkah Strategis untuk Mempersiapkan Indonesia

Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah strategis yang diperlukan meliputi:

Tata Ulang Sistem Ekonomi: Diversifikasi ekonomi menjadi prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu. Membangun infrastruktur yang baik dan meningkatkan kualitas pendidikan akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Tata Ulang Sistem Politik: Desentralisasi dan penguatan demokrasi akan meningkatkan akuntabilitas dan partisipasi publik. Membangun sistem hukum yang kuat akan memastikan perlindungan hak asasi manusia dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

Tata Ulang Sistem Pertahanan: Modernisasi alutsista dan kerja sama keamanan regional sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. Pendidikan dan pelatihan militer yang baik juga akan meningkatkan kesiapan menghadapi berbagai jenis ancaman.

Pembangunan Ketahanan Sosial: Program kesejahteraan sosial yang baik akan mendukung kestabilan masyarakat. Mempromosikan toleransi dan kerukunan antarbudaya akan menciptakan iklim sosial yang harmonis.

Penguatan Diplomasi Internasional: Indonesia harus aktif di forum internasional dan memanfaatkan kekayaan budaya untuk meningkatkan citra di mata dunia. Diplomasi yang efektif akan membuka peluang kerjasama yang menguntungkan.

Catatan:
Langkah-langkah yang diusulkan di atas sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945 dan empat pilar kebangsaan Indonesia

Kesimpulan

Menghadapi tantangan global yang memanas, Indonesia harus bersiap dan mengambil langkah strategis untuk melindungi kedaulatan negara. Dengan mengimplementasikan kebijakan yang berfokus pada pertahanan, ketahanan pangan, dan stabilitas sosial, serta melakukan tata ulang sistem dalam berbagai aspek, Indonesia dapat menjelma menjadi negara yang kuat dan tak takut menghadapi ancaman. Melalui langkah-langkah yang tepat, Indonesia tidak hanya akan mencapai keamanan dan kesejahteraan, tetapi juga berkontribusi secara signifikan di kancah internasional. Dengan demikian, Indonesia siap siaga menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Merdeka…!
Jayalah Bangsaku.

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan